Narasi Politik dan Seni

Jakarta: Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) telah mengumumkan susunan pengurus pusat Partai Demokrat periode 2025-2030 di Kantor Pusat Partai Demokrat, Jalan Proklamasi 41, Jakarta, 23 Maret 2025 lalu. Hillary Brigitta Lasut yang akrab disapa HBL dipercaya sebagai Kepala Badan Pembinaan Jaringan Konstituen (BPJK) DPP Partai Demokrat. HBL adalah legislator asal Sulawesi Utara yang kini menjabat Anggota Komisi XI DPR-RI. BPJK DPP Partai Demokrat adalah badan strategis di tubuh partai berlambang bintang segitiga merah putih tersebut. BPJK memiliki peran penting dalam memperkuat jaringan konstituen di berbagai daerah di Indonesia. Sebagai satu badan di struktur  Partai Demokrat, BPJK memegang tanggung jawab besar dalam memperluas basis dukungan partai. BPJK diharapkan mampu membangun hubungan yang lebih baik dengan konstituen, serta menggalang dukungan untuk agenda politik partai. Penunjukan HBL sebagai sebagai Kepala BPJK DPP Partai Demokrat tentu tepat. HB...

Wajarlah jika Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengangkat Dr. Muhajir, S.H.,M.H. sebagai Kepala Badan Hukum dan Pengamanan Partai (BHPP) DPP Partai Demokrat. Muhajir sejak lama telah menanamkan dalam jiwanya: kesetiaan kepada partai adalah hal utama di BHPP. Hal lainnya, Muhajir adalah kader Demokrat sejak tahun 2012. Ia juga telah menunjukkan kecakapannya dengan menjadi Tim Advokasi DPP Partai Demokrat sejak awal bergabung. Berikut sekilas profil Muhajir. Muhajir dilahirkan di Tuban, Jawa Timur, 04 Maret 1981. Ia mengawali pendidikan dasar di MI Miftakhul Ulum, Kab. Tuban, lulus 1994. Pendidikan menengah pertama ditempuhnya di MTS Syiar Islam Maibit Kab. Tuban, lulus tahun 1997. Muhajir menyelesaikan pendidikan menengah kejuruan di SMK NU 2 Kab Lamongan, tahun 2000. Muhajir melanjutkan pendidikannya di Fakultas Hukum, Universitas Islam Lamongan (Unisla). Ia meraih gelar Sarjana Hukum pada 2005. Lama setelah menjadi advokat, Muhajir yang haus pengetahua...

Lagu adalah curahan isi jiwa terdalam. Kalimat itu tentu ada benarnya. Paling tidak, Iwan Rinaldo Syarief (kader utama Partai Demokrat) merasakannya. Iwan masuk Partai Demokrat karena jatuh cinta pada Mars Partai Demokrat. Tentu pula karena kekagumannya pada sang pencipta lagu, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Iwan Rinaldo Syarief adalah Deputi Wilayah Sumatera I BPOKK DPP Partai Demokrat (2025-2030 ). Ia bertugas melancarkan komunikasi para kader dan pimpinan di empat provinsi (Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan Bengkulu). Ia dipercaya Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menduduki jabatan tersebut setelah sebelumnya menjadi Kepala Badan Pendidikan dan Latihan DPP Partai Demokrat. Nama Iwan Rinaldo bersama para pengurus Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat langsung disampaikan AHY kepada publik di Kantor Pusat Partai Demokrat, Jalan Proklamasi 41, Menteng, Jakarta, kemarin (23/3/2025). Iwan Rinaldo Syarief dilahirkan di Tanjungkarang, Kota Bandarl...

Jakarta: Ketua Umum Bintang Muda Indonesia (BMI), Farkhan Evendi, mengucapkan selamat atas diumumkannya jajaran pengurus Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat oleh Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Pengumuman tersebut disampaikan di halaman kantor DPP Partai Demokrat, Jl. Proklamasi 41, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu sore (23/5/2025). Dalam pernyataannya, Farkhan Evendi menyampaikan apresiasi dan dukungannya terhadap kepemimpinan baru Partai Demokrat. Ia juga mengucapkan selamat bertugas kepada seluruh pengurus yang telah mendapatkan amanah untuk memimpin partai dalam lima tahun ke depan. “Atas nama BMI, saya mengucapkan selamat kepada seluruh jajaran pengurus DPP Partai Demokrat yang baru saja diumumkan. Selamat bertugas dan menjalankan amanah di posisi masing-masing. Kami berharap Partai Demokrat dapat terus memainkan peran dan fungsinya dengan baik dalam lima tahun ke depan, khususnya dalam rangka memenangkan hati rakyat dan memajukan bangsa Indonesia,...

Bertolt Brecht, penyair Jerman (1898-1956 ) pernah mengatakan, "Buta terburuk adalah buta politik. Orang yang buta politik tidak tahu bahwa biaya hidup, harga kacang, harga ikan, harga tepung... semua tergantung pada keputusan politik". Kalimat itu sangat disadari oleh Muhammad Taini, Anggota DPR Kabupaten (DPRK) Aceh Tamiang dari Fraksi Partai Demokrat periode 2024-2029 . Muhammad Taini mengatakan, yang menyebabkannya tertarik masuk ke dunia politik karena politisi dapat menyampaikan aspirasi dan berbuat banyak hal untuk kesejahteraan masyarakat. Muhammad Taini mencontohkan, politik yang menentukan arah kebijakan perekonomian hingga berimbas pada lahirnya Undang-Undang Ketenagakerjaan, kebijakan tentang upah minimum,  lowongan kerja, sampai daya beli. Semuanya berawal dari keputusan politik. Muhammad Taini adalah putra asli Kabupaten Aceh Tamiang. Ia dilahirkan di Alur Baung, sebuah kampung di Kecamatan Karang Baru, Kabupaten Aceh Tamiang, Aceh pada 4 Desember 1979. Saa...

Jakarta: Ketua Umum Bintang Muda Indonesia (BMI), Farkhan Evendi, menyampaikan pandangannya terkait proses revisi Undang-Undang Tentara Nasional Indonesia (UU TNI). Menurutnya, revisi UU TNI merupakan langkah penting yang harus dilakukan dengan hati-hati, transparan, dan melibatkan partisipasi publik. Farkhan menegaskan bahwa revisi ini seharusnya dipandang sebagai bagian dari upaya penguatan supremasi sipil dalam tata kelola negara. "Masyarakat tidak perlu apriori atau berburuk sangka terhadap upaya revisi UU TNI. Revisi atau penyempurnaan UU TNI adalah hal yang wajar untuk menyesuaikan dengan perkembangan zaman dan tantangan baru. Namun, proses ini harus mempertegas batasan peran TNI dalam kehidupan politik dan sosial, sehingga supremasi sipil tetap terjaga," ujar Farkhan di Jakarta, 17 Maret 2025 Farkhan, yang juga merupakan aktivis 98, mengingatkan agar pemerintah dan DPR tidak menutup diri dari diskusi publik.  "Justru, pemerintah dan DPR perlu secara sungguh-sunggu...

Usai Subuh, 6 Maret 2024, Iwan Piliang atau resminya Narliswandi Piliang menelepon saya. Saya tentu menjawab teleponnya dengan bahagia. Bagi saya, Iwan Piliang adalah satu guru dan sahabat terdekat. Iwan kemudian menyampaikan kabar menggembirakan. Ia menerima ajakan Menteri BUMN Erick Thohir menjadi Direktur Pengembangan PT Produksi Film Negara (PFN), sebuah BUMN yang bertugas memproduksi film-film nasional, film dokumenter, konten kreatif. Saya surprise mendengar Iwan mau menjadi Direktur Pengembangan PFN, perusahaan BUMN yang kondisinya memprihatinkan. Tidak mudah mengajak Iwan berbakti pada negara via BUMN. Iwan bahkan pernah menolak ajakan bergabung di beberapa BUMN. Iwan kemudian memaparkan. Ia mau bergabung di PFN karena yakin PFN bisa berkembang hebat untuk menghasilkan film atau konten besar lainnya di negara ini. PFN memang punya rekam jejak hebat. Di era 1980an, PFN menghasilkan banyak karya besar. Mulai film G30S/PKI yang kolosal hingga si Unyil, film seri televisi untu...