SBY, Bapak dan Guru Politik Saya


H. Ossy Dermawan, BS, MSc. (Wakil Sekjen Partai Demokrat)

Ossy Dermawan merupakan salah satu Wakil Sekjen Partai Demokrat yang memiliki latar belakang militer. Sebelum terjun ke dunia politik, dia sempat menjalankan pengabdian sebagai prajurit TNI.

Setelah menamatkan pendidikan di SMAN 8 Jakarta, pria berdarah Minang yang berasal dari Bukittinggi ini mendapat beasiswa dari TNI dan berkesempatan untuk menyambung pendidikan di.Norwich University, Military College of Vermont, akademi militer swasta tertua di Amerika Serikat.

Ossy berhasil menjadi lulusan terbaik dengan nilai GPA hampir 4.0. Dalam sejarah Norwich University yang berdiri sejak tahun 1819, dia menjadi orang luar negeri pertama yang mampu menjadi lulusan terbaik di sekolah militer tersebut pada tahun 2000. 

Dalam pidato kelulusannya di Norwich University, Ossy menjelaskan, menjadi pelajar rantau di negeri Paman Sam pada rentang tahun itu bukanlah hal yang mudah. Ossy menyebut, saat itu sempat mengalami tekanan sosial-politik, di mana ada pihak-pihak ekstemal kampus yang tidak menghendaki orang Indonesia untuk belajar di Amerika Serikat. Selain itu, Ossy juga sempat menghadapi situasi sulit, di mana ayahnya berpulang satu tahun sebelum kelulusannya. Namun dukungan keluarga. sahabat dan orang-orang terdekatnya saat itu membuat Ossy bisa tetap tangguh dan memberikan hasil terbaik.

Setelah menyelesaikan pendidikannya di Norwich University, Ossy melanjutkan pendidikannya di dalam negeri. Ossy masuk Sekolah Perwira Prajurit Karier (Sepa PK) TNI di Magelang dan Sesarcab Kavaleri di Padalarang pada tahun 2001.


Selanjutnya, pada 2008 dan 2009, Ossy juga menyelesaikan pendidikan militernya: Susdanki Kavaleri di Padalarang dan Sussarpa Intel BAIS di Cilandak. Terakhir, pada tahun 2011, Ossy juga menyelesaikan pendidikan Diklapa II Kavaleri di Filipina.

Tidak hanya cerdas secara akademik, Ossy juga termasuk perwira yang tangguh di lapangan dan medan pertempuran. 

Selama 16 tahun di dunia militer, Ossy lengkap telah menjalani penugasan operasi militer baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Ossy pernah bergabung dengan Satgas Kikav 31 selama 1,5 tahun dalam operasi militer.di Ambon pada 2004, dan bergabung dengan Garuda XXIII A/AUNIFIL dalam operasi perdamaian PBB di Lebanon selama setahun pada tahun 2006. Dalam pelaksanaan tugas operasi di Lebanon inilah, Ossy berdinas bersama Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang kemudian menjadi ketua umumnya di Partai Demokrat.

Tidak hanya penugasan operasi tempur, dengan kematangan, pengalaman, kecerdasannya itu Ossy beberapa kali juga mendapat penugasan luar negeri, seperti Kartika Burra Exercise di Australia (2008), Studi Banding Intelijen di Pakistan (2009), Rapat Army-to-Army di Filipina (2011), IELTS Preparation di Singapura (2013), dan belasan kali mengikuti kegiatan luar negeri Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam rentang tahun 2014 hingga 2017.

Di bidang akademik, Ossy juga berhasil menyelesaikan pendidikan S-2 dengan gelar Master of Science di Rajaratnam School of International Studies (RSIS), Nanyang Technological University (NTU) Singapura pada tahun 2013.

Menimba Ilmu Secara Langsung dari SBY


Pada bulan April 2014, Ossy mendapatkan tugas sebagai Asisten Sekretaris Pribadi (Assespri) Presiden ke-6 Republik Indonesia SBY. Di penghujung masa bakti SBY sebagai presiden itulah Ossy makin mengenal lebih dekat nilai, prinsip karakter dan kepemimpinan  SBY. Bagai gayung bersambut, SBY pun mempercayakan dirinya untuk menjadi Staf Pribadi Presiden ke-6 RI setelah SBY purna tugas sebagai presiden. Di sinilah Ossy berkesempatan untuk belajar banyak dari sosok seorang SBY.

Menurut Ossy, "Bapak SBY adalah sosok pemimpin yang dapat dikatakan sebagai 'paket lengkap'. Bapak SBY adalah seorang militer, birokrat, akademisi, profesor dan seniman. Tentu tidak banyak contoh di dunia ini di mana pemimpin sebuah negara bisa memiliki rentang pengalaman yang cukup luas. Inilah pentingnya kita sebagai generasi mendatang harus banyak menimba ilmu dan belajar dengan sosok pemimpin seperti Bapak SBY."

Selain itu. Ossy juga mengagumi kelembutan hati SBY dalam membina rumah tangga dan keluarga.

Ossy bersyukur dapat menjadi saksi sejarah dalam berbagai episode kehidupan Presiden ke-6 RI tersebut.

Ossy dapat menyaksikan luka yang mendalam yang dirasakan SBY ketika ditinggal belahan jiwanya, almarhumah Ibu Ani Yudhoyono di RS Singapura. Ossy juga beruntung bisa menyaksikan secara langsung transformasi SBY dari presiden menjadi seorang pelukis.


"Dari Bapak SBY, saya belajar bahwa hidup adalah universitas yang abadi. Saya belajar bahwa hidup membutuhkan konsistensi antara ucapan dan perbuatan serta tindakan. Saya merasa beruntung. bangga dan terhormat bisa menimba ilmu secara langsung dari Bapak SBY. Merupakan sesuatu yang tidak ternilai harganya dalam kehidupan saya," tegas Ossy.

Politik Berkeadaban untuk Indonesia yang Lebih Baik

Enam belas tahun pengabdian di dunia militer, Ossy akhirnya memutuskan pensiun dengan pangkat terakhir mayor dan hijrah ke dunia politik. 

Bapak dua orang anak ini mengungkapkan alasannya terjun ke dunia politik dikarenakan ingin berkontribusi lebih banyak bagi bangsa dan negara. Selain itu, faktor SBY yang berpolitik secara santun dan penuh etika menjadi salah satu alasannya meneguhkan niat untuk berkarier di dunia politik melalui Partai Demokrat.

"Saya mengenal politik dari Pak SBY sejak sebagai staf pribadinya. Di mana beliau selalu mengajarkan politik santun dan penuh etika," kata Ossy.

Ossy menceritakan, pilihannya untuk mengabdi di dunia politik tidak luput dari pertentangan, baik dari keluarga maupun orang terdekat. Pertentangan itu muncul dikarenakan banyak anggapan yang selama ini mengidentikkan politik itu kotor dan jahat. Akan tetapi, dengan tekad yang kuat untuk mengubah politik Indonesia ke arah yang berkeadaban, serta berkaca dari politik santun yang diserapnya dari SBY, Ossy akhirnya bisa meyakinkan pilihannya sudah tepat.


"Memang banyak yang menyayangkan keputusan saya untuk keluar dari TNI. Namun saya yakinkan bahwa di mana pun kita mengabdi, selama tujuannya adalah untuk merah putih, maka ladang pengabdian akan menjadi sangat luas, termasuk salah satunya di bidang politik. Banyak yang menganggap politik itu kotor dan jahat, namun jika orang-orang baik tidak masuk ke dalam dunia politik, maka kita tidak akan pernah bisa mengubah politik Indonesia ke arah politik yang berkeadaban," terang Ossy.

Demokrat Berprestasi di Masa Lalu, Berjaya di Masa Datang

Partai Demokrat memiliki masa lalu yang cukup gemilang dan sukses mengantarkan Indonesia menjadi negara dengan pertumbuhan ekonomi tinggi di tengah berbagai deraan krisis dan badai selama 10 tahun. 

"Capaian itu tidak hanya dirasakan oleh masyarakat di dalam negeri, tapi juga diakui oleh dunia, Indonesia sudah jauh lebih baik setelah SBY memimpin selama 10 tahun," tegasnya.

Selain memiliki masa lalu yang gemilang, Ossy juga mengatakan, Partai Demokrat juga akan memiliki masa depan yang cerah. Hal tersebut tak lain dan tak bukan karena Partai Demokrat memiliki sosok Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang menjadi salah satu figur pemimpin Indonesia di masa mendatang.

Menurut Ossy, AHY, yang selama ini dia kenal, memiliki kepribadian yang kuat dan tegas dalam menghadapi keadaan apa pun yang sedang terjadi.


"Saya mengenal Ketum AHY sejak sama-sama berdinas sebagai prajurit, saat bertugas di Lebanon, saya melihat karakter dan kepribadian AHY yang walaupun saat itu belum berpangkat tinggi namun sudah memiliki pemikiran dan visi yang besar. AHY juga merupakan sosok profesional dalam bidang apa pun yang digelutinya. Saat menjadi prajurit, dia adalah prajurit profesional. Dan kini, tak heran dia juga mampu beradaptasi dengan cepat sebagai politisi dan Ketum Parpol," pungkas Ossy.

Sebagai Wasekjen di Partai Demokrat, Ossy berharap mampu memberikan angin segar, membawa semangat, serta energi positif bagi pengembangan organisasi ke depan.

Ossy merasa nyaman di Partai Demokrat karena partai ini merupakan partai yang terbuka mengedepankan kebersamaan. serta berpegang pada pilar utama perdamaian, keadilan, kesejahteraan dan demokrasi.

Partai Demokrat juga dirasa Ossy merupakan kendaraan politik yang menjadi harapan baru bagi rakyat dalam menjawab segala permasalahan yang tengah membelit bangsa saat ini.

Oleh sebab itu, Ossy mengajak seluruh kader Partai Demokrat untuk terus solid dan bekerja nyata berkoalisi dengan rakyat sesuai arahan Ketum AHY dan sesuai legacy Bapak SBY.***

(Disalin dan disunting dari Demokrat Newsletter)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hasil Quick Count Rakata: Demokrat Raih Dua Kursi DPR-RI di Lampung

Jumat Berkah, DPP Partai Demokrat Berikan Surat Tugas kepada H. Syamsudin Uti sebagai Calon Bupati Indragiri Hilir

Anggota DPR Aceh HT Ibrahim ST MM, Caleg DPR-RI dari Demokrat, Politisi yang Melayani Bukan Dilayani