Memaknai Pidato Politik AHY


Oleh: Willem Wandik S. Sos (Anggota DPR-RI Dapil Papua; Wakil Ketua Umum Partai Demokrat; Plt. Ketua Partai Demokrat Provinsi Papua)

Bertempat di Tennis Indoor Stadium Senayan, Jakarta, pada tanggal 14 Maret 2023, Ketua Umum DPP Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyampaikan pidato politik mengenai arah dan sikap politik Partai Demokrat. 

Terdapat 3 hal pokok yang menjadi fokus dalam pidato politik tersebut yaitu persoalan kehidupan rakyat yang menyangkut ekonomi dan kesejahteraan; persoalan hukum, keadilan, kebebasan dan kelangsungan demokrasi; serta harapan dan rekomendasi Partai Demokrat untuk Pemilu 2024

Kurang lebih 30 menit, AHY menyampaikan pidato politiknya. Hampir setengah durasi difokuskan kepada persoalan ekonomi dan kesejahteraan rakyat seperti inflasi, kenaikan harga bahan pokok, kelangkaan pupuk subsidi bagi petani, kelangkaan BBM bagi para nelayan, lapangan pekerjaan yang semakin terbatas, dan ketimpangan sosial yang semakin besar.

AHY menegaskan, persoalan ekonomi yang tidak kunjung membaik bukan hanya diakibatkan oleh krisis global semata namun pengelolaan keuangan negara yang tidak tepat. Pemerintah lebih berfokus kepada proyek-proyek mercusuar dan semakin diperparah dengan pengelolaan pendapatan dari sektor pajak yang tidak dikelola dengan baik. Tentu hal tersebut jika dibiarkan terus menerus akan berdampak luas dan semakin memperparah kondisi fiskal negara. 

Utang yang melonjak 3 kali lipat akan membuat negara semakin sulit untuk membayar kewajiban yang akan jatuh tempo di masa akan datang. Hal tersebut membuat negara kita semakin tersandera oleh kepentingan dari pihak luar.

Lebih lanjut beliau menjelaskan tentang kesuksesan penyelenggaraan Pemilu 2024 akan sangat ditentukan oleh kondisi ekonomi negara pada tahun politik saat ini. Oleh karena itu pengelolaan keuangan negara melalui APBN dan APBD yang tepat akan sangat mempengaruhi kondisi kesehatan fiskal yang berimbas kepada sektor ekonomi negara.

Hal lain yang menjadi sorotan adalah tentang isu penundaan pemilu dan perubahan sistem pemilu. Tentu ini adalah persoalan yang sangat mengganggu proses demokrasi karena sudah sangat jelas dalam konstitusi kita bahwa setiap pemerintahan punya batas masa jabatan dan harus ditaati bersama. Pergantian kekuasaan adalah hal yang biasa dalam sebuah negara demokrasi karena hal tersebut menunjukkan kedewasaan dan ketaatan kita terhadap aturan main yang telah disepakati bersama. 

Energi bangsa ini jangan dihambur-hamburkan untuk sebuah ide dan gagasan yang sangat jelas tidak sesuai dengan konstitusi yang menjadi acuan kita dalam berdemokrasi. Mari kita berfokus untuk menciptakan suasana yang tenang agar proses politik 2024 mendatang menjadi pesta demokrasi yang dapat menghasilkan pemimpin yang benar-benar dikehendaki rakyat.

Sebagai penutup, Pidato Politik Ketua Umum DPP Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono tersebut menjawab keraguan sejumlah pihak tentang kapasitas AHY memimpin bangsa ini. 

Beliau memiliki wawasan yang luas serta paham terhadap permasalahan yang sedang dihadapi oleh bangsa ini dan sangat tegas memberi kritik terhadap kebijakan yang dianggap kurang tepat serta memberikan solusi atas permasalahan yang terjadi.

Ini adalah bentuk kenegarawanan beliau sebagai politisi muda yang cerdas dan pantas memimpin Indonesia.***

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hasil Quick Count Rakata: Demokrat Raih Dua Kursi DPR-RI di Lampung

Jumat Berkah, DPP Partai Demokrat Berikan Surat Tugas kepada H. Syamsudin Uti sebagai Calon Bupati Indragiri Hilir

Anggota DPR Aceh HT Ibrahim ST MM, Caleg DPR-RI dari Demokrat, Politisi yang Melayani Bukan Dilayani