Mengabdi untuk Menjangkau Puncak Harapan Rakyat


Drs. Umar Arsal (Kepala Badan Pembinaan Jaringan Konstituen DPP Partai Demokrat 2020-2025)

Drs. Umar Arsal merupakan politisi kelahiran Makasar, Sulawesi Selatan, 6 Januari 1963. Mantan legislator Partai Demokrat dua periode ini memiliki latar belakang keluarga multi etnik, yaitu Bugis, Makassar, dan Buton. Dia merupakan alumnus Universitas Hasanuddin Makassar di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, 1989.

Selain dunia politik, Umar Arsal juga mempunyai hobi yang unik. Bahkan hobinya ini sempat membuat namanya harum. Politikus asal Sulawesi Tenggara ini pernah mengibarkan Sang Saka Merah Putih di puncak Gunung Elbrus. kawasan pegunungan Kaukasus, Rusia Selatan pada tahun 2016.

Pendakian gunung tertinggi di Eropa itu dilakukannya bersama enam temannya sesama alumni Universitas Hasanuddin, Makassar. Mereka tergabung dalam tim 7 Five Thousanders (7FT). Pendakian dan pengibaran bendera merah putih itu dilakukannya dalam rangka memeriahkan peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-71.


Umar mengisahkan, tidaklah mudah melakukan pendakian di Elbrus. Rintangannya cukup berat. Saat itu, Umar dan teman-temannya rata-rata sudah berusia 50 tahun. Namun, demi cita-cita mengibarkan Sang Merah Putih segala rintangan berhasil ditaklukkan.

Sebelum melakukan ekspedisi menaklukkan puncak Gunung Elbrus, kata Umar, tim 7FT terlebih dulu melakukan latihan aklimatisasi, adaptasi ketinggian ke Diesel Hut, yang tingginya  4.100 meter dari permukaan laut (mdpl) dan Pastukhov Rocks (4.800 mdpl), hingga latihan menggunakan peralatan pendakian es dan salju. Mereka juga melakukan latihan penyelamatan (rescue) di medan bersalju dan es.


Umar mengatakan perjuangan menuju ketinggian puncak Elbrus cukup menguras tenaga. Namun, para mantan aktivis kampus yang pernah tergabung dalam tim SAR Universitas Hasanuddin, Makassar, itu bisa melampauinya. Dia mengakui modal mereka yang selalu mengikuti kegiatan mendaki sangat membantu kesuksesan ekspedisi di puncak Elburs itu.

Selain Gunung Elbrus, Umar, sebelumnya pada tahun 2016 , juga sudah menaklukkan puncak Kalaphatar, Himalaya, Nepal  dan Gunung Kinabalu, Sabah, Malaysia.

Terakhir pada bulan Oktober 2022, Umar Arsal berhasil menaklukkan puncak Gunung Tambora di Bima, NTB.

Modal Layar Tancap Melaju ke Senayan


Umar Arsal memiliki latar belakang pengusaha. Umar pemah menjadi Direktur Utama PT. Gapura Duta Persada (perusahaan jasa tenaga kerja Indonesia, 2001-2009) dan Direktur Utama PT. Escala Tehnik Cahaya Abadi (perusahaan jasa perawatan lift, 1996-2009). 

la menikah dengan Lisa, dan memiliki 4 orang anak. 

Umar Arsal adalah sosok yang gemar berorganisasi sejak muda. Ia bahkan telah menjadi Pengurus DPP KNPI dan BPP Hipmi sejak tahun 1997.

Karier politik Umar Arsal menasional ketika ia terpilih sebagai Anggota DPR-RI dari Fraksi Partai Demokrat di tahun 2009.


Umar Arsal kemudian kembali terpilih sebagai Anggota DPR-RI untuk periode 2014-2019. Menariknya, saat itu, keberhasilan Umar merengkuh kursi Senayan hanya bermodalkan layar tancap.

Meskipun tahun 2014 menjadi tahun yang berat bagi Partai Demokrat, Umar tak menyerah untuk meyakinkan masyarakat. Pada Pemilu 2014, Partai Demokrat di Sulawesi Tenggara, dari hasil survei tidak dapat kursi. Tapi karena program Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) saat menjadi Presiden RI ke-6 memang sangat dirasakan oleh masyarakat di Sulawesi Tenggara, hal itu membuat Arsal kembali terpilih.

"Modal saya waktu itu hanya bikin layar tancap, silaturahmi dan bertemu masyarakat. Saya menjelaskan keberhasilan program Pak SBY yang saat itu menjadi Presiden. Karena program SBY memang sangat dirasakan oleh masyarakat di Sulawesi Tenggara," papar Umar Arsal.


Telah banyak yang dilakukan salah satu kader terbaik Partai Demokrat ini selama menjadi wakil rakyat Sultra di Senayan. 

Di periode pertama misalnya, ada Program Pembangunan infrastruktur Pedesaan (PPIP), berupa dana Rp 250 juta per desa dan sudah dinikmati lebih dari 500 desa di Sultra. Anggaran bandara, jembatan dan jalan juga turut ia perjuangkan.


Umar juga terkenal aspiratif sebagai seorang legislator. la rela menjelajahi pelosok negeri hanya untuk mendengar suara dan keluhan rakyat. la bahkan tak sungkan menggelontorkan biaya dari kantongnya, demi membantu kesulitan warga. Umar peduli, mau mendengar rakyat, bersahabat, dan sosok pekerja keras.

Tidak Ada Dinasti Politik di Demokrat


Saat ini Umar Arsal dipercaya Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai Kepala Badan Pembinaan Jaringan Konstituen DPP Partai Demokrat Periode 2020-2025. Meninggalkan posisi sebelumnya sebagai Kepala Departemen Politik dan Pemerintahan DPP Partai Demokrat Periode 2020-2025.

Menyikapi kepemimpinan AHY, Umar menegaskan, estafet kepemimpinan di Partai Demokrat dari SBY ke AHY dilakukan secara terbuka dan demokratis. Tidak ada dinasti politik di Partai Demokrat. AHY dipilih secara aklamasi karena keinginan kader di seluruh daerah. 


Partai Demokrat membutuhkan sosok yang bisa dijadikan panutan setelah SBY tak ingin lagi memimpin Partai Demokrat. Sosok pengganti yang paling tepat adalah AHY.

Dengan kapasitas, kapabilitas, dan integritas yang dimiliki AHY, maka kader-kader secara bersama-sama; sesuai konstitusi, AD/ART, dan UU Parpol, meminta AHY menakhodai Partai Demokrat. 

Umar Arsal menegaskan, bila melihat ketokohan, DNA, dan kematangan AHY, sudah sangat tepat para kader memilih AHY memimpin Partai Demokrat.***

(Sumber: wawancara dan Demokrat Newsletter)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hasil Quick Count Rakata: Demokrat Raih Dua Kursi DPR-RI di Lampung

Jumat Berkah, DPP Partai Demokrat Berikan Surat Tugas kepada H. Syamsudin Uti sebagai Calon Bupati Indragiri Hilir

Anggota DPR Aceh HT Ibrahim ST MM, Caleg DPR-RI dari Demokrat, Politisi yang Melayani Bukan Dilayani