Sudah 16-0, Poin AHY Versus Moeldoko


"Kita yakin Demokrat berada pada posisi yang benar. Pengalaman empiris menunjukkan sudah 16 kali pengadilan memenangkan Partai Demokrat atas gugatan hukum Moeldoko dan kawan-kawannya" (Agus Harimurti Yudhoyono)

Pernyataan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) tersebut disampaikan dalam pidatonya di depan ribuan kader Partai Demokrat di Kantor DPP Partai Demokrat, Jalan Proklamasi 41, Jakarta, Senin (3/4).

AHY menyampaikan pidato tersebut menyikapi upaya peninjauan kembali (PK) yang diajukan Moeldoko (Kepala Staf Kepresidenan) dan kawan-kawannya ke Mahkamah Agung terkait kepengurusan di Partai Demokrat.

Sebelum menyampaikan pidatonya AHY telah memimpin Apel Pimpinan Nasional (Commander’s Call) Partai Demokrat. Apel itu diikuti seluruh pengurus Partai Demokrat tingkat pusat hingga tingkat kabupaten/kota se-Indonesia.

Usai apel dan pidato AHY maka para Ketua Demokrat tingkat provinsi hingga kabupaten/kota secara serentak mendatangi pengadilan di wilayah masing-masing untuk mengantarkan Surat Permohonan Perlindungan hukum dan Keadilan yang ditujukan ke Mahkamah Agung (MA).

Sikap tersebut mesti dibaca sebagai perwujudan para kader Demokrat se-Indonesia menjaga kewibawaan dan kehormatan Partai Demokrat sekaligus bukti kesetiaan sepenuhnya kepada AHY, satu-satunya matahari atau ketua umum di Partai Demokrat.

Memang mesti disadari sepenuhnya, tidak ada celah bagi Moeldoko untuk memimpin Partai Demokrat. Moeldoko tak layak menjadi pimpinan apalagi Ketua Umum Partai Demokrat. Sebelum Kongres Luar Biasa Ilegal di Deli Serdang, Maret 2021, Moeldoko tidak sedetik pernah menjadi kader Partai Demokrat. Sehingga mayoritas kader Demokrat meyakini bahwa Moeldoko bahkan tak hafal Mars Partai Demokrat, (lagu karya Susilo Bambang Yudhoyono) yang sangat populer di lingkungan kader; anggota; bahkan simpatisan.

Hukum di Indonesia bukannya tak memahami hal tersebut. Tercatat sudah 16 kali Partai Demokrat yang dipimpin AHY dimenangkan pengadilan atas gugatan Moeldoko Cs.

Begitupun AHY tak bersikap jemawa. AHY meminta seluruh kader untuk tetap meningkatkan kewaspadaan kader dan mengharapkan dukungan publik sepenuhnya, mengingat ada saja kemungkinan intervensi politik. 

Itulah sebabnya AHY membawa kasus ini ke ruang terang sehingga masyarakat se-Indonesia dapat menilai secara objektif. Cara paling elok untuk memastikan yang benar itu benar.

(Didik L. Pambudi)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hasil Quick Count Rakata: Demokrat Raih Dua Kursi DPR-RI di Lampung

Jumat Berkah, DPP Partai Demokrat Berikan Surat Tugas kepada H. Syamsudin Uti sebagai Calon Bupati Indragiri Hilir

Anggota DPR Aceh HT Ibrahim ST MM, Caleg DPR-RI dari Demokrat, Politisi yang Melayani Bukan Dilayani