Yoyon Sujana, Mantan Kades yang Siap Menuju Senayan
Kiprah politik kader Partai Demokrat H. Yoyon Sujana, S.E. layak diacungi jempol. Ia memulai karier politiknya dari bawah, sebagai kepala desa, hingga siap berkompetisi di Pileg 2024, sebagai Bacaleg (Bakal Calon Anggota Legislatif) DPR-RI dari Dapil Banten I (Lebak-Pandeglang).
Yoyon Sujana saat ini berprofesi sebagai Anggota DPRD Provinsi Banten dari Partai Demokrat. Ia telah dua periode berturut-turut menduduki jabatan tersebut yakni periode 2014-2019 dan 2019-2024.
Di struktural Partai Demokrat, Yoyon Sujana adalah Wakil Ketua Partai Demokrat Provinsi Banten. Sebelumnya ia menjadi Ketua Partai Demokrat Kabupaten Pandeglang.
Yoyon Sujana memulai karier politiknya sebagai Kepala Desa (Kades) Harapan Karya, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Pandeglang. Ia menjadi kades di desa tersebut selama 16 tahun. Sesuatu fakta yang menunjukkan betapa dekatnya Yoyon Sujana dengan masyarakat.
Ingin memperjuangkan kesejahteraan masyarakat secara lebih luas, Yoyon Sujana kemudian maju sebagai Caleg DPRD Provinsi Banten dari Partai Demokrat. Upayanya tersebut didukung masyarakat sehingga Yoyon Sujana terpilih sebagai Anggota DPRD Provinsi Banten hingga dua periode berturut-turut.
Yoyon Sujana kerap menerima aspirasi masyarakat selama menjadi anggota DPRD Banten (Antara)
Ia juga maju sebagai Bacaleg di DPR-RI agar terjadi regenerasi Legislator Demokrat di tingkat Provinsi Banten.
"Saya tidak perlu tiga kali, cukup dua periode saja duduk di DPRD Banten," ujar Yoyon Sujana.
Ia bahkan memastikan tidak berupaya mewariskan jabatannya sebagai anggota DPRD Banten kepada anggota keluarganya, dengan cara mencalonkan diri sebagai caleg di di tingkat provinsi. Baginya, kader-kader terbaiklah yang berhak maju sebagai Bacaleg DPRD Provinsi Banten.
Karenanya Yoyon Sujana mengharapkan doa dan dukungan dari masyarakat, khususnya di Pandeglang-Lebak, agar niat baiknya bisa dikabulkan Allah SWT.
Siap Bela SBY Sampai Mati
Yoyon Sujana juga dikenal luas sebagai kader Demokrat yang sangat setia dan sangat menghormati Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Hal terbaru, SE Yoyon Sujana terlihat sangat geram ketika mendengar banyak orang yang mengolok-ngolok SBY dengan tuduhan berkomentar hoaks.
“Saya sebagai warga negara dan kader partai siap mati untuk membela Pak SBY, karena beliau merupakan Presiden Indonesia ke-6 yang telah banyak berkiprah di negeri ini dan memimpin selama 10 tahun,” ujar Yoyon Sujana kepada wartawan.
Menurut Yoyon, kemarahannya bukan karena dirinya sebagai kader partai tetapi sebagai anak bangsa yang tahu etika dan beretika. Ia tidak bisa menerima saat mendengarkan SBY akan dilaporkan oleh seseorang atau sekelompok orang karena itu artinya tidak menghormati jasa para pemimpin terdahulu.
“Seharusnya kita menghormati jasa para pemimpin yang lalu dalam berbagai tingkatan apa pun, terlebih presiden,” katanya.
Yoyon Sujana Memakaikan masker pada masyarakat saat baksos (faktaindonesianews)
Sistem Pemilu Harus Proporsional Terbuka
Adapun soal sistem pemilu apakah tetap proporsional terbuka atau kembali ke proporsional tertutup, yang saat ini ditangani Mahkamah Konstitusi (MK), Yoyon menegaskan, sistemnya harus tetap proporsional terbuka.
Apalagi persoalan tersebut adalah persoalan hak rakyat Indonesia sebab terkait kebebasan rakyat berpendapat, memilih, dan dipilih secara langsung.
Yoyon sebagai wakil rakyat berharap MK tidak memberi keputusan sebagai alat kekuasaan pemerintah sehingga meresahkan dan mencemaskan para kandidat bakal calon legislatif (Bacaleg), yang sudah didaftarkan oleh para pimpinan partai politik. MK sebaiknya lebih menyeriusi penanganan sengketa pileg, pilkada dan pilpres yang keputusannya harus dihormati dan dilaksanakan oleh para pihak yang bersengketa tersebut.
“Jika keputusan MK adalah proporsional tertutup maka tentu menuai reaksi keras dari rakyat Indonesia terutama para kandidat Bacaleg,” Yoyon Sujana memungkasi pernyataannya.
(tangerangonline/mediabanten/sorotdesacom/wawancara)
.jpg)
Komentar
Posting Komentar