Anggota DPRD Jateng Kartina Sukawati: Di Politik Tidak Ada Draw

Anggota DPRD Jateng Dr. (Cand.) Hj. Kartina Sukawati, S.E., M.M., M.H.

Dr. (Cand.) Hj. Kartina Sukawati, S.E., M.M., M.H. (akrab disapa Bu Ina) adalah Anggota DPRD Jateng yang juga Sekretaris Partai Demokrat Jawa Tengah.

Meskipun mengawali profesinya sebagai dosen, keterlibatan Kartina di perpolitikan sesungguhnya dimulai sejak ia remaja.

Kartina lahir di Demak, 16 Januari 1974. Ia dibesarkan dalam lingkungan keluarga aktivis, pebisnis, dan politisi.

Ayahnya, Dr. H. Sukawi Sutarip, S.H., S.E., M.H., M.M. adalah Wali Kota Semarang 2 periode yakni 2000–2005 dan 2005–2010.

Ibunya, Dr. Dra. Hj. Endang Setyaningdyah, M.M. adalah Bupati Demak periode 2001-2006.

Sejak masa remaja di SMAN I Semarang, Kartina telah aktif berorganisasi. Ia ikut menjadi pengurus OSIS.

Selulus SMA, di tahun 1992, Kartina melanjutkan pendidikan di Fakultas Ekonomi, Universitas Kristen Indonesia (FE UKI), Jakarta (1992-1996).

Setelah mendapatkan gelar SE dari UKI,  Kartina melanjutkan pendidikannya di Lorraint Martin Bussines College (English Language Center and Bridging Course), Brisbane, QLD, Australia, 1997.

Sepulang dari Australia, Kartina menjadi dosen di STIE Widya Manggala, Semarang, 1998-1999.

Kartina juga melanjutkan pendidikan di Jurusan Magister Manajemen, Universitas Diponegoro (Undip), Semarang (1998-2000).

Dalam kurun waktu tersebut,  Kartina juga aktif berpolitik tetapi ia belum tertarik masuk ke lembaga legislatif atau eksekutif. Kartina lebih memilih menjadi pengajar.

Di tahun 2000, Kartina menikah dengan Dr. (Cand.) H. Joni Kurnianto S.T., M.M.T. dan diboyong ke Surabaya. Joni Kurnianto, yang ahli teknologi, saat itu, bekerja di sebuah perusahaan asing (kini Joni Kurnianto adalah Wakil Ketua DPRD Kab Pati).

Di Surabaya, Kartina menjadi dosen di Universitas Kartini. Ia tercatat mengajar di universitas tersebut sekitar empat tahun (2002-2006).

Di tahun 2004, Kartina ditawarkan untuk maju sebagai calon wali kota di sebuah kota di Jateng. Tetapi Kartina gagal mendaftarkan diri karena syarat menjadi wali kota berusia minimal 30 tahun. Usianya di hari terakhir pendaftaran, kurang tujuh hari dari 30 tahun.

Pada tahun 2006, Kartina diminta orangtuanya pulang ke Pati. Ia disarankan maju sebagai Calon Wakil Bupati (Cawabup) Pati mendampingi H. Tasiman. Lantaran merasa tidak ada beban apa pun, Kartina bersedia. Saat itu hanya sekitar 4 bulan dari pencoblosan.

Kartina Sukawati sewaktu masih menjadi Wakil Bupati Pati

Kartina pun bekerja semaksimal mungkin agar ia dan H. Tasiman bisa memenangkan Pilkada Kabupaten Pati.

Usaha kerasnya berhasil. Pasangan Tasiman-Kartina berhasil memenangkan Pilkada dan memimpin Kabupaten Pati periode 2006-2011.

Tahun 2011, Kartina diminta berbagai kalangan masyarakat maju sebagai Calon Bupati (Cabup) Pati. H Tasiman yang sudah dua periode jadi Bupati Pati tidak bisa maju lagi.

Ada enam pasang calon yang mengikuti Pilkada Pati. Sayang, meski diprediksi menang berdasarkan hasil survei dengan meraih suara 33 persen, tetapi Kartina kalah.

Atas kekalahan itu Kartina menerima lapang dada.

Ia kembali ke rumah, menjadi ibu rumah tangga. Ia mengurus kedua putrinya dan mendampingi suaminya yang telah menjadi Anggota DPRD Kabupaten Pati. Kartina juga aktif sebagai wakil ketua di Partai Demokrat Kabupaten Pati. 

Tahun 2013,  Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) berharap Kartina maju sebagai Anggota DPRD Jateng di Pemilu 2014.

Atas dorongan suaminya, Joni Kurnianto, anak-anak dan keluarga, Kartina memutuskan maju sebagai caleg DPRD Jateng.

Kartina maju dengan kekuatan seadanya. Begitupun ia berjuang keras dengan terus mendatangi masyarakat di dapilnya dan mengunjungi para tokoh di dapilnya.

Pemilu Legislatif 2014 berbeda dengan Pemilu Legislatif 2009. Jika di 2009, Demokrat meraih hampir 21 persen suara nasional maka di Pemilu 2014, Demokrat hanya meraih sekitar 10 persen suara nasional.
Anggota DPRD Jateng Kartina Sukawati kerap mengunjungi masyarakat tertimpa bencana

Hal itulah yang membuat Kartina kaget karena ia bisa terpilih menjadi kader Demokrat dengan raihan suara tertinggi untuk DPRD Jateng.

Atas prestasi luar biasa tersebut, Kartina menjelaskan, apa yang terjadi adalah bukti kekuatan Tuhan Yang Maha Kuasa.

Ia sama sekali tak menyangka bisa meraih suara terbanyak sebagai kader Demokrat untuk DPRD Jateng karena sejatinya baru turun ke gelanggang usai mendapat arahan SBY. Persiapannya pun sangat minim.

Hanya memang ada yang aneh karena Kartina tidak merasakan kegentaran sedikit pun ketika maju di Pemilu Legislatif 2014. Ia percaya itu karena pertolongan Tuhan Yang Maha Esa.

Prestasi senada kembali diraih Kartina di Pemilu Legislatif 2019 (yang diadakan serentak dengan Pilpres). Suaranya kembali menjadi yang tertinggi untuk kader Demokrat yang maju ke DPRD Jateng.

Kartina percaya, seperti Pileg (Pemilu Legislatif) sebelumnya, di Pileg 2019, ia kembali terpilih karena kuasa Tuhan. Begitupun ia punya strategi yang disebutnya sebagai "kartu Ina Lover". Ina adalah panggilan akrab Kartina.

Kartu tersebut sejatinya adalah kartu yang dibagikan Kartina atau Ina ke para relawannya. Kartu itu memuat nama dan alamat relawan atau pendukung setianya. Kartu itu menjadi jembatan Kartina dan pendukungnya untuk menjaga kekompakan dan persaudaraan. Kartu itu adalah lambang bahwa Kartina dan para  pendukungnya adalah keluarga besar selamanya.

Hal lain yang membuat Kartina begitu dekat dengan masyarakat adalah karena ia berjiwa egaliter. Kartina adalah sosok wakil rakyat yang gampang dihubungi. Ia membumi.

"Kita kan bukan siapa-siapa. Di politik, siapa pun yang sombong akan hancur," Kartina menyampaikan pandangannya.

Kartina memang bekerja maksimal untuk rakyat yang diwakilinya. Ia selalu mendengar dan berusaha membantu setiap permasalahan masyarakat. Ia berprinsip, jangan pernah meremehkan persoalan masyarakat meskipun itu terlihat sebagai persoalan kecil. Kartina berusaha melihat semua permasalahan dengan mata hati. Perhatian seperti itulah yang membuat Kartina dan para pendukungnya menjadi sangat solid.

Anggota DPRD Jateng Kartina Sukawati kerap diwawancarai media termasuk kru radio 

Sosok Kartina juga dikenal luas sebagai sosok yang haus pada pengetahuan. Kartina mengakui, ia memang suka belajar karena kegiatan itu menyenangkan hatinya dan membuatnya merasa rileks.

Saat ini, ia baru saja meraih gelar magister hukum (gelar magister yang kedua) dan tengah menjalani program doktoral (S-3).

Kartina merasa perlu meraih magister hukum karena ia menyadari perannya sebagai anggota legislatif provinsi selalu terkait langsung dengan perundangan dan peraturan yang berlaku.

Kartina paham benar bahwa tugas legislator di provinsi, antara lain, membentuk Peraturan Daerah bersama Gubernur; membahas dan memberikan persetujuan rancangan Peraturan Daerah mengenai APBD; melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan Peraturan Daerah dan APBD.

Meski telah terpilih dua kali sebagai Anggota DPRD Jateng, Kartina belum tertarik untuk kembali terjun ke lembaga eksekutif atau menjadi kepala daerah. Ia sudah merasa nyaman dengan predikatnya sebagai Anggota DPRD Jateng. Ia bahkan tidak tertarik maju menjadi Anggota DPR-RI.

Kartina ingin lebih dekat dengan keluarga. Ia mengatakan, putri bungsunya masih memerlukan perhatian lebih.

Ihwal kesetiaannya yang luar biasa pada Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Kartina memaparkan, keluarganya memang memiliki sejarah panjang kedekatan dengan SBY dan (almarhumah) Ibu Ani Yudhoyono.

Sukawi Sutarip adalah pendiri Partai Demokrat di Jateng. Sejak lama pula, Kartina menjadi pengagum SBY dan Ibu Ani Yudhoyono. SBY dan Ibu Ani secara langsung membimbing Kartina untuk menjadi politisi yang baik. Kartina mengatakan, ia bukan siapa-siapa tanpa SBY dan Ibu Ani Yudhoyono.

Kecintaan Kartina pada SBY dan Ibu Ani membuatnya marah besar ketika kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai Ketua Umum Partai Demokrat diganggu KLB Ilegal di Deli Serdang, 2021. Kartina meyakini AHY adalah putra terbaik Demokrat untuk perpolitikan nasional. Tidak ada kader Demokrat memiliki tingkat keterkenalan, ketersukaan, dan keterpilihan publik melebihi AHY. Dalam Kongres Demokrat 2020 pun AHY terpilih secara aklamasi karena hanya AHY yang mendapat dukungan penuh untuk memimpin Demokrat.

Kartina berprinsip, dalam dunia politik, mati urip melu Demokrat (hidup mati ikut Demokrat).
Sebagian kegiatan Anggota DPRD Jateng Kartina Sukawati

Ia punya catatan perjalanan yang panjang dengan Ibu Ani Yudhoyono. Kedekatan yang membuatnya sangat kehilangan ketika Ibu Ani wafat. Kesetiaannya pada AHY tak lepas dari kedekatan Kartina dengan SBY dan Ibu Ani Yudhoyono.

Kartina tahu, Ibu Ani Yudhoyono tidak akan rela AHY, putranya, dikhianati dan dirampas haknya.

Kartina paham, jika AHY sakit maka SBY dan Ibu Ani Yudhoyono pun akan merasa sakit.

"Saya tidak mau Pak SBY dan Ibu Ani Yudhoyono sakit. Sampai sejauh itulah kecintaan saya," ujar Kartina dengan nada bergetar.

Ketika ditanya, apa penyebab ia bisa berulang-ulang mendapatkan kepercayaan rakyat, Kartina menegaskan, seorang politisi harus memiliki kepercayaan diri yang besar. Jangan pernah rendah diri, tetapi selalu merendahkan hati.

Politisi harus yakin dan percaya diri, apa pun yang diperjuangkan untuk rakyat maka rakyat akan sangat menghargai dan mengapresiasinya.

"Hasil tidak akan mengkhianati usaha. Bekerja keras pasti ada hasilnya. Tidak ada hukumnya, orang tenang-tenang; lenggang kangkung bisa sukses," Kartina menegaskan.

Bagi Kartina, seorang politisi harus berjuang total. Jangan pernah bekerja setengah-setengah. Sebab di politik tidak ada draw. Pilihannya menang atau kalah.

"Kalau berhasil jadi pemenang. Kalah jadi pecundang," Kartina mengingatkan.***

DATA PRIBADI
Nama: Dr. (Cand.) Hj. Kartina Sukawati, S.E., M.M., M.H.
Tempat Lahir, Tanggal Lahir: Demak, 16 Januari 1974
Alamat: Desa Kutoharjo, Kec. Pati Kota, Kabupaten Pati, Jateng
Agama: Islam

Suami: 
Nama: Dr. (Cand.) H. Joni Kurnianto, S.T., M.M.T.
Tempat, Tanggal Lahir: Malang, 10 Juni 1973
Pekerjaan: Wakil Ketua DPRD Kabupaten Pati

Anak:
1. Sabrina Ramadhian Kurnianto
Tempat, Tanggal Lahir: Semarang, 17 November 2001
Mahasiswi Universitas Telkom Indonesia
2. Aurellina Zahira Kurnianto
Tempat, Tanggal Lahir: Semarang, 7 Februari 2006
Siswi SMAN 1 Pati

PENDIDIKAN FORMAL
SDN Bintoro I, Demak, 1980-1986.
SMPN 8 Semarang, 1986-1989.
SMAN 1 Semarang, 1989-1992.
Strata-1: Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Kristen Indonesia, Jakarta, 1992-1996.
Pendidikan Luar Negeri Lorraint Martin Bussines College (English 
Language Center and Bridging 
Course), Brisbane, QLD, Australia, 1997.
Strata-2: Magister Manajemen, Universitas Diponegoro, Semarang, 1998-2000.
Strata-2: Magister Hukum, Universitas 17 Agustus 1945, Semarang, 2019-2023.
Strata-3: Program Doktor Ilmu Hukum, Universitas 17 Agustus 1945, Semarang, 
2022-Sekarang.

KARYA ILMIAH
1.Temu Ilmiah Dosen, sebagai peserta maupun moderator, STIE Widya Manggala Semarang, 1998
2. Jurnal Ilmiah “Asset” Vol 1, No 1, ISSN 1411-1179. STIE Widya Manggala Semarang, 1999

3. Jurnal “Akademika” Vol 3, No 1 ISSN 1693-4288. STIE Indonesia Malang 2005.

4. Jurnal Ilmiah "Perlindungan Hukum bagi Pembeli Tanah Jika Terjadi Wanprestasi 
dalam Transaksi Jual Beli Tanah", 2023.

PENGALAMAN KERJA
1. STIE Widya Manggala, Semarang, sebagai Dosen, 1998-1999.
2. Universitas Kartini, Surabaya, sebagai dosen, 2002-2006.
3. Wakil Bupati Kabupaten Pati Jateng, Periode 2006-2011.
4. DPRD Provinsi Jawa Tengah, Anggota Komisi D, Periode 2014-2019.
5. DPRD Provinsi Jawa Tengah, Anggota Komisi D, Periode 2019-2024.

PENGALAMAN ORGANISASI
1. Pengurus Sie-rohani Islam OSIS SMAN 1 Semarang, sebagai Ketua 1989-1992.
2. Pengurus Fatayat NU Kabupaten Pati, sebagai Pembina 2006-2011.
3. Pengurus Pramuka Kwartir Cabang Pati, sebagai Ketua 2008-2012.
4. Pengurus BNK, KPA, KPIA, FKUB, dll Kabupaten Pati, Ex Officio sebagai Ketua dan Pembina.
5. Ketua Pengcab KONI-Persani Kabupaten Pati, sebagai Ketua 2006-2026.
6. Pengurus Partai Demokrat DPC Kabupaten Pati, sebagai Wakil Ketua 2012-2014.
7.Pengurus Partai Demokrat DPD Provinsi Jawa tengah, sebagai Sekretaris, 2021-2026.
8. Pengurus Ormas DPC Perempuan Demokrat Republik Indonesia Kabupaten Pati, sebagai 
Ketua 2012-sekarang.
9.Ketua Ormas DPD Perempuan Demokrat Republik Indonesia Provinsi Jawa Tengah,
Periode 2021-2026.
10. Pengurus MP IPHI Jawa Tengah, 2019-2024.
11.Dewan Pakar ISNU Kab.Pati, 2017-2027.
12. Andalan Daerah Kwarda Jateng, Bagian Aset, Keuangan, Sarana dan Prasarana, masa bakti 
2013-2018.
13. Pengurus Wilayah Muslimat NU, bidang Ekonomi,Koperasi dan Agrobisnis, 2016-2026.
14. Ketua Bidang Ekonomi, Koperasi dan Bisnis PC Muslimat NU Kabupaten Pati,
2020-2025.
15. Wakil Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Pati 2011-2017.
16. Wakil Ketua DPD Partai Demokrat Jateng 2017-2022
16. Sekretaris DPD Partai Demokrat Provinsi Jawa Tengah, 2021-2026.
17. Dewan Pembina “ Srikandi “ MPW Pemuda Pancasila Provinsi Jawa Tengah, 
2018-2023.
18. Penasehat WCC (Woman Crisis Centre) Kabupaten Pati, 2018-sekarang.
29. Pengurus Pemuda Pancasila Provinsi Jawa Tengah, Wakil Sekretaris Bidang
Pemberdayaan dan Pengembangan SDM, 2017-2022.
20. Pengurus Pemuda Pancasila Provinsi Jawa Tengah, Ketua Bidang Pengembangan dan
Pemberdayaan Cabang II (Eks Kerasidenan Pati) 2023-2028

PENGHARGAAN
1. Penghargaan sebagai penyelenggara pendukung konvoi kendaraan membawa bendera 
merah putih terbanyak, Museum Rekor Indonesia (MURI), 2007.
2. Penghargaan sebagai penyelenggara makan nasi gandul dengan peserta terbanyak, Museum Rekor Indonesia (MURI), 2008.
3. Penghargaan sebagai Ketua Panitia Bulan Dana PMI, PMI Cabang Pati, 2007.
4.Penghargaan peserta Kirab Merah Putih, Kodim 0718 Pati, 2007.
5. Penghargaan “Lencana Pancawarsa II ”, Gerakan Pramuka Kwartir Nasional, 2009.
6. Penghargaan “Lencana Pancawarsa III ”, Gerakan Pramuka Kwartir Nasional, 2018.
7. Penghargaan sebagai " Inspiring Person 2016" oleh media Jateng Pos
8. Penghargaan "Anugerah Jawa Pos, Radar Semarang", 2022.

(Didik L. Pambudi)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hasil Quick Count Rakata: Demokrat Raih Dua Kursi DPR-RI di Lampung

Jumat Berkah, DPP Partai Demokrat Berikan Surat Tugas kepada H. Syamsudin Uti sebagai Calon Bupati Indragiri Hilir

Anggota DPR Aceh HT Ibrahim ST MM, Caleg DPR-RI dari Demokrat, Politisi yang Melayani Bukan Dilayani