Syarief Hasan, Wakil Ketua MPR-RI yang Haus Pengetahuan

Wakil Ketua MPR-RI Prof Dr Syarief Hasan MM MBA

Prof. Dr. H. Sjarifuddin Hasan, M.M., M.B.A. atau lebih dikenal dengan nama Syarief Hasan adalah Wakil Ketua MPR-RI periode 2019-2024. Sebelumnya, ia pernah menjabat sebagai Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Menkop UKM) pada Kabinet Indonesia Bersatu II.

Syarief Hasan dilahirkan di Kota Palopo, Sulawesi Selatan, 17 Juni 1949.

Syarief Hasan menikah dengan Ingrid Kansil, artis dan presenter yang juga Anggota DPR-RI periode 2009-2014.

Syarief Hasan merupakan alumnus Doktor Ilmu Manajemen Universitas Persada Indonesia YAI.

Kini ia menjadi Guru Besar bidang Ilmu Strategi Manajemen Koperasi dan UMKM di Universitas Negeri Makassar.

Syarief Hasan menerima The Order of the Rising Sun Gold and Silver Star, satu bintang penghargaan tertinggi, dari Kekaisaran Jepang, tahun 2022. Penghargaan tersebut langsung diserahkan Kaisar Jepang Naruhito atas prestasi Syarief Hasan meningkatkan hubungan politik dan perekonomian Indonesia-Jepang.

Sebelumnya, Syarief Hasan juga menerima Bintang Mahaputra Adipradana dari Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada 2013.

Tentu saja semua prestasi tersebut tidak datang begitu saja. Syarief Hasan mendapatkannya lewat berbagai perjuangan hebat bahkan semenjak kanak.

Dalam sebuah wawancara dengan penulis di kediamannya, kawasan Sentul, Bogor, Syarief Hasan mengisahkan, saat masih duduk di kelas V SD di Palopo, ia pernah ikut rombongan pemusik dan penari selama 6 hari. Semua terjadi hanya karena Syarief Hasan haus pada pengetahuan.

"Sejak kecil saya suka sesuatu yang baru. Kelompok penari tersebut punya tim bagus; tim yang kompak sehingga saya pun mengikutinya selama seminggu tanpa pemberitahuan ke orangtua," ujar Syarief Hasan.

Syarief Hasan didampingi Ingrid Kansil saat menerima The Order of the Rising Sun Gold and Silver Star, satu bintang penghargaan tertinggi, dari Kekaisaran Jepang, tahun 2022. 


Untunglah setelah sepekan Syarief Hasan mengikuti rombongan pemusik dan penari itu ke luar kampungnya, seorang tetangga sekampung melihat Syarief Hasan. Ia lalu menceritakan peristiwa itu pada kedua orangtua Syarief Hasan. Berbekal informasi tersebut kedua orangtua yang sudah sepekan mencari keberadaan Syarief Hasan akhirnya bisa membawanya pulang.

Tetapi rasa ingin tahu Syarief Hasan pada dunia memang luar biasa. Hanya beberapa waktu kemudian, masih di kelas V SD, Syarief Hasan kembali meninggalkan rumahnya. Kali ini Syarief Hasan naik ke kapal barang yang akan menuju Kota Makassar. Saat itu, setiap Jumat pagi, ada kapal barang menyandar di Palopo dan selepas Maghrib, berlayar ke Makassar

Rasa ingin tahu yang besar membuat Syarif ingin menuju Makassar, kota terbesar di Indonesia Timur.  Agar tidak ketahuan, Syarief Hasan bersembunyi di kamar kecil.

Orangtuanya tentu kembali merasa kehilangan. Untunglah ayahnya sudah mengenal benar anaknya. Ia menebak, kali ini Syarief tentu mencoba berlayar ke Makassar dengan menumpang kapal barang. Ia juga paham, tentulah Syarief Hasan bersembunyi di kamar kecil agar tidak membayar. Tebakannya tepat. Syarief Hasan ditemukan dan diturunkan dari kapal, petang itu.

Perihal kenapa ia senekat itu, Syarief Hasan menjelaskan, Palopo saat itu lebih mirip perkampungan dan kekurangan informasi tentang dunia. Orang-orang yang pulang dari Makassar banyak bercerita tentang Makassar yang besar dan maju. Belum lagi pendidikan di Makassar adalah barometer keberhasilan. Hati Syarief Hasan yang haus akan pengetahuan bergejolak. Ia ingin merasakan dan menikmati hidup di Kota Makassar.

Pada akhirnya orangtua Syarief Hasan memahami keinginan anaknya untuk sekolah di Makassar. Masih di kelas V SD, Syarief Hasan pindah sekolah ke Makassar. Keinginannya terwujud.

Syarief Hasan bersekolah di SD Negeri Makassar, SMP Islam Makassar dan SMEA Negeri 3 Makassar.

Begitu lulus SMEA, Syarief Hasan memutuskan bekerja di Jepang. Awalnya dari Makassar, Syarief Hasan naik pesawat menuju Jakarta. Dari Jakarta, Syarief naik pesawat ke Singapura. Dari Singapura, Syarief Hasan naik kapal laut menuju Jepang.

"Kami di kampung berbangga kalau seseorang bisa sekolah di Makassar atau di Pulau Jawa. Hal itu yang mendorong saya tetap belajar. Saya yakin tanpa kemampuan finansial pun saya bisa mendapatkan ilmu pengetahuan yang terbaik di Makassar, Pulau Jawa atau luar negeri. Kebetulan bahasa Inggris saya lumayan baik. Itu yang memudahkan saya dalam komunikasi dengan warga dunia," Syarief menyampaikan prinsip hidupnya terkait pengetahuan.

Di Jepang, Syarief mendapatkan ijazah Diploma Engineering dan  Diploma of Heavy Equipment.

Wakil Ketua MPR-RI Syarief Hasan bersama Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Rochester, Amerika Serikat. SBY terlihat sehat usai menjalani operasi di Rochester, AS.

Perusahaan yang memberikan pelatihan kemudian meminta Syarief Hasan bekerja di PT. United Tractors, sebagai: service manager 1973-1979.

Syarief Hasan kemudian mendirikan perusahaan sendiri. Ia menjadi Direktur Utama di PT. Barita Multireton dan PT. Mesa Apsara

Di bidang pendidikan, Syarief Hasan melanjutkan kuliah ke perguruan tinggi di Fakultas Ekonomi, Universitas Krisnadwipayana (UNKRIS), Jakarta.

Selanjutnya ia mengambil program  Magister Management dari UNKRIS dan mengambil program Magister Business Administration di California State University, AS.

Puncaknya, Syarief Hasan mengambil program doktor di Universitas Persada Indonesia YAI, Jakarta, pada tahun 2007.

Kiprah Syarief Hasan di Politik

Syarief Hasan masuk Partai Demokrat karena kekagumannya pada sosok SBY. Ia resmi masuk Demokrat pada Desember 2001. Ia mengetahui bahwa SBY (saat itu Menkopolkam) adalah sosok yang berada di balik pendirian Partai Demokrat.

Di Partai Demokrat, Syarief Hasan dipercaya duduk sebagai Wakil Bendahara Umum. Saat itu jabatan tersebut kosong. Sesuatu yang wajar mengingat Demokrat baru didirikan 9 September 2001.

Menjelang Pileg 2004, Syarief Hasan memberanikan diri maju ke DPR-RI. Awalnya Syarief Hasan maju dari Dapil Sulawesi Selatan. Hanya saja lantaran digeser ke nomor urut kedua, ia mengalah dan pindah ke Dapil Jabar III (kini meliputi Kota Bogor dan Kabupaten Cianjur). Saat itu calon nomor urut pertama di Dapil Jabar III mengundurkan diri sehingga Syarief Hasan ditunjuk menggantikannya.

Peringkat caleg pada Pemilu 2004 memang sangat menentukan keberhasilan kader suatu parpol untuk duduk di parlemen. Sebab sistem yang ditetapkan adalah proporsional tertutup. Bila satu parpol mendapatkan kursi di parlemen maka kursi pertama pasti diduduki calon bernomor urut satu. Meskipun suaranya kalah dibandingkan calon nomor urut kedua, ketiga, keempat dst. Sistem itu berubah menjadi sistem proporsional terbuka sejak Pemilu 2009. Para caleg dengan suara terbanyaklah yang berhak atas kursi-kursi di parlemen.

Lantaran sempat berpindah dapil maka persiapan Syarief Hasan untuk berkompetisi di Pileg 2004 hanya sekitar dua bulan. Padahal sebagai partai baru, Demokrat dan para kadernya tentu belum dikenal masyarakat.

Wakil Ketua MPR-RI Syarief Hasan didampingi Ingrid Kansil foto bersama Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono didampingi Annisa Pohan.

Begitupun dengan keyakinannya, Syarief Hasan berusaha sekuat tenaga untuk memperkenalkan diri ke masyarakat. Ia memaksimalkan para kader sekaligus membesarkan infrastruktur di Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat di Dapil Jabar III.

Sesuai pesan SBY, bagi Syarief Hasan perkenalan terbaik dengan masyarakat harus dilakukan secara tatap muka; face to face. 

Pemikiran itu membuat Syarief Hasan setidaknya berada 4 hari dalam sepekan di dapilnya. 

Ia juga mengunjungi hampir seluruh pesantren di Dapil Jabar III. 

Alat peraga kampanye (APK) dipersiapkan dengan matang. 

Syarif Hasan memang selalu mengingat pesan SBY: persiapan dan perencanaan bagus sudah mendapatkan 50 persen kemenangan.

Pada akhirnya, meski hanya memiliki waktu kurang dari dua bulan, Syarief Hasan terpilih sebagai Anggota DPR-RI periode 2004-2009.

Selanjutnya prestasi Syarief Hasan tergolong luar biasa. Ia selalu terpilih sebagai Anggota DPR-RI untuk periode 2009-2014, 2014-2019, dan 2019-2024

Hanya saja, Syarief Hasan mundur dari DPR-RI periode 2009-2014 karena SBY menunjuknya sebagai Menteri Koperasi dan UKM Kabinet Indonesia Bersatu II 2009-2014.

Perjalanan karier politik Syarief Hasan tergolong paripurna; sangat lengkap.
Ia pernah menjadi Menteri Koperasi dan UKM, Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR-RI, Ketua Harian Partai Demokrat, Wakil Ketua Umum Partai Demokrat, Sekretaris Sekretariat Gabungan (Koalisi Partai Demokrat dan Partai Pendukung Pemerintahan SBY), dan kini Wakil Ketua MPR-RI.

Terhadap semua prestasi di bidang politik tersebut, Syarief Hasan secara khusus menyampaikan terima kasih setinggi-tingginya kepada SBY yang telah mempercayakan sedemikian banyak jabatan kepadanya.

Syarief Hasan dan Ingrid Kansil bersama putri tercinta mereka, Ziankha Amorrette Fatimah Syarief.

Ditanya soal kiatnya bisa mendapatkan kepercayaan penuh dari SBY, Syarief Hasan mengatakan, ia hanya berprinsip untuk melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya serta menjaga kesetiaan setinggi-tingginya.

Kini, di era kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai Ketua Umum Partai Demokrat, Syarief Hasan meyakini sepenuhnya Partai Demokrat mendapatkan kekuatan baru dan bisa melaksanakan regenerasi dengan sangat baik.

Bagi Syarief Hasan, AHY tak beda dengan SBY. AHY mewarisi seluruh kecerdasan SBY. AHY memiliki tiga gelar master dari tiga universitas terbaik di dunia dan kini tengah menyelesaikan program doktoral di Universitas Airlangga.

Bahkan layaknya SBY, AHY juga mencintai kesenian. Terakhir AHY mempublikasikan sebuah lagu yang ia nyanyikan sendiri. Lagu berjudul "Perubahan dan Perbaikan" tersebut diciptakan dan diaransemen Tiga Pemuda Berbahaya, grup musik terkenal asal Bandung.

Hal menarik lainnya dari Syarief Hasan adalah kecintaannya pada olahraga.
Saat di Jepang, Syarief Hasan menekuni karate hingga meraih sabuk cokelat. Ia hampir meraih sabuk hitam, hanya menjelang ujian kenaikan sabuk, ia telanjur harus pulang ke Indonesia.

Syarief Hasan juga sempat menekuni tenis lapangan. Tetapi lantaran risiko cedera cukup tinggi, Ingrid Kansil melarangnya.

Kini, Syarief Hasan melakukan fitness hampir setiap hari. Jika waktunya luang, ia fitness hingga 1,5 jam. Jika waktunya sempit, ia fitness selama sejam.

Bagi Syarief Hasan olahraga adalah kebutuhan hidupnya. Olahraga membuat metabolisme tubuhnya menjadi lancar. Menjaga kebugarannya.

Selain fitness, Syarief Hasan juga gemar lari pagi atau bermain golf. Begitupun golf dilakukannya hanya untuk menjalin silaturahmi sembari berolahraga.

Syarief Hasan meyakini, jika seseorang bertubuh bugar maka ia akan tetap kreatif dan berkarya. Sesuatu yang sangat berharga bagi negara dan diri pribadi.

Pengukuhan Syarief Hasan sebagai Profesor atau Guru Besar Ilmu Strategi Manajemen Koperasi dan UMKM di Universitas Negeri Makassar, 31 Maret 2022.


Riwayat Pekerjaan

DPR / MPR RI , Sebagai: Wakil Ketua. Tahun: 2019 - Sekarang.
DPR / MPR RI , Sebagai: Anggota . Tahun: 2014 - 2019
Kementerian Koperasi dan UMKM, Sebagai: Menteri Negara. Tahun: 2009 - 2014
DPR / MPR RI, Sebagai: Anggota . Tahun: 2009 - 2009
DPR / MPR RI , Sebagai: Anggota. Tahun: 2004 - 2009
PT. Mesa Apsara, Sebagai: Direktur. Tahun: 1993 - 2004
PT. Barita Multireton, Sebagai: Direktur. Tahun: 1987 - 1993
PT. United Tractors, Sebagai: Service Manager. Tahun: 1971 - 1979.

(Didik L. Pambudi; referensi website DPR)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hasil Quick Count Rakata: Demokrat Raih Dua Kursi DPR-RI di Lampung

Jumat Berkah, DPP Partai Demokrat Berikan Surat Tugas kepada H. Syamsudin Uti sebagai Calon Bupati Indragiri Hilir

Anggota DPR Aceh HT Ibrahim ST MM, Caleg DPR-RI dari Demokrat, Politisi yang Melayani Bukan Dilayani