Anggota DPRD Sumbar Agus Syahdeman, Masuk Demokrat karena SBY
Etika berpolitik penggagas pendirian Partai Demokrat (juga Presiden RI ke-6) Prof. Dr. Susilo Bambang Yudhoyono yang bersih, cerdas, santun menarik banyak kalangan untuk bergabung. Demikian halnya dengan Anggota DPRD Sumatera Barat Agus Syahdeman, S.E. Angkun Imam Bandaro.
Agus Syahdeman, yang suka berorganisasi sejak remaja, memutuskan bergabung dengan Partai Demokrat pada 2007 karena menyukai kepribadian dan cara SBY berpolitik.
Agus Syahdeman bahkan memutuskan tetap bertahan di Partai Demokrat meski beberapa partai besar mengajaknya bergabung, menawarkan posisi yang lebih baik.
"Karena saya suka (cara berpolitik) Pak SBY, sulit bagi saya untuk ke lain hati. Apalagi dengan munculnya figur Mas Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), yang menyerupai Pak SBY, membuat saya tidak bisa pindah partai," demikian disampaikan Agus Syahdeman dalam wawancara tertulis, kemarin.
Keputusan Agus Syahdeman tepat, Partai Demokrat memberi kesempatan padanya untuk maju di Pemilu Legislatif untuk DPRD Sumatera Barat pada 2024. Kepercayaan yang tidak disia-siakan Agus Syahdeman dengan memenangkan kursi DPRD Provinsi Sumbar.
Agus Syahdeman dilahirkan di Talang, sebuah nagari (desa) di Kecamatan Gunung Talang, Kabupaten Solok, Sumbar pada 18 Agustus 1972.
Ia mengawali pendidikan dasar di SD 01 Gunung Talang, Solok 1979-1985. Selulus SD, ia melanjutkan pendidikan di SMPN 01 Gunung Talang 1985-1988.
Ia kemudian sekolah di SMAN 01 Gunung Talang 1988-1991.
Usai SMA, Agus Syahdeman kuliah di Akademi Keuangan Perbankan dan Pembangunan (AKBP) Padang (kini STIE KBP Padang) 1991-1994.
Agus Syahdeman meraih gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Andalas (Unand) Padang pada
2001.
Bakat berpolitik Agus Syahdeman telah terlihat sejak pelajar. Di SMPN 01 Gunung Talang, ia pernah didaulat menjadi Ketua Umum OSIS. Saat di SMAN 01 Gunung Talang, ia juga dipercaya menjadi Ketua Bidang Organisasi.
Saat kuliah, Agus Syahdeman tetap aktif berorganisasi. Di Senat Mahasiswa AKBP Padang, ia pernah menjadi Ketua Pertemuan Alumni. Demikian hal saat kuliah di Unand, Agus diangkat sebagai Ketua MPK Ekstension Ekonomi.
Setelah terjun ke politik praktis, Agus dipercaya sebagai Wakil Ketua Partai Demokrat Kabupaten Solok (2007-2012).
Ia kemudian menjadi Ketua Partai Demokrat Kabupaten Solok (2012-2022)
Saat ini, Agus Syahdeman adalah Wakil Ketua Partai Demokrat Sumbar (2024-2028).
Di luar partai politik, Agus Syahdeman juga dipercaya sebagai pimpinan berbagai organisasi (lihat tabel).
Agus Syahdeman terpilih sebagai Anggota DPRD Kabupaten Solok di kali pertama ia mengikuti Pemilihan Langsung Anggota Legislatif (Pileg) 2009. Prestasi yang kembali diulangnya pada Pileg 2014.
Pada Pileg 2024, Agus Syahdeman "naik tingkat" dengan maju sebagai Caleg DPRD Provinsi Sumbar. Hasilnya? Ia terpilih sebagai Anggota DPRD Sumbar periode 2024-2029.
Atas prestasi luar biasa yang diperolehnya, Agus Syahdeman menguraikan, seorang politisi harus memperjuangkan kesejahteraan masyarakat. Ia selalu berusaha, baik untuk pribadi maupun partai, harus mendapat nilai dan kesan positif dari masyarakat atas berbagai kegiatan dan program yang dilaksanakan. Sehingga setiap masyarakat mengingat sebuah program untuk kesejahteraan, mereka akan ingat Demokrat dan mengingat Agus Syahdeman.
Agus Syahdeman juga memiliki strategi untuk melaksanakan konsolidasi sampai tingkat bawah. Ia berusaha menarik hati masyarakat untuk mendukungnya. Ia tidak ingin bertempur dengan kompetitor, baik eksternal maupun internal.
Saat menjadi Ketua DPC Demokrat Solok, ia membangun kepengurusan partai hingga tingkat jorong (kampung) bagian dari nagari atau hingga tingkat RW.
"Karena berhasil saja membuat pengurus sampai tingkat bawah maka pimpinan dewan pasti dapat. Itu telah saya coba 2019. Di saat suara partai kita merosot, kami masih bisa mendapatkan pimpinan dewan," Agus Syahdeman memaparkan strateginya.
Bagi Agus Syahdeman, terus melakukan konsolidasi (meneguhkan) partai adalah hal paling berkesan selama ia menjadi politisi. Karena di saat-saat itu, ia terus berkompetisi dalam pemilihan ketua dewan pimpinan cabang atau pimpinan daerah di Partai Demokrat.
Di ujung wawancara, Agus Syahdeman mengajak seluruh kader khususnya para pengurus untuk terus berkonsolidasi dan membangun kepengurusan hingga tingkat jorong atau kampung atau RW.
"Untuk menang itu, kita hanya butuh 10% dari wajib pilih (DPT, daftar pemilih tetap)," ujar suami satu istri dan ayah enam anak tersebut, mengakhiri perbincangan.