Pelangi di Jayawijaya, Pesan dari Alam di Tanah Papua


Oleh: Willem Wandik (Bupati Tolikara)

Kehadiran Pelangi yang indah, di atas langit Kota Jayawijaya, di sela sela kegiatan saya menghadiri kegiatan pelantikan Tim Penggerak PKK dan Pembina Posyandu Sekabupaten di Provinsi Papua Pegunungan, memiliki makna spiritual dan pesan dari alam di Tanah Papua.

Dalam makna spiritual, wujud pelangi memberikan tanda perjanjian Tuhan dengan manusia (dalam tradisi Bibel, perjanjian Tuhan pasca-bumi ditenggelamkan oleh banjir air bah, Tuhan berjanji tidak akan menghancurkan bumi lagi pasca-bencana air besar di zaman Noah). 

Hal ini memiliki makna, bahwa Tuhan menghadiahkan bumi (baca Tanah Papua, secara spesifik Papua Pegunungan) keindahan alam, kekayaan flora dan fauna,  dan kekayaan tradisi serta budaya komunal, dengan memberikan pertanda dan pesan kepada umat manusia di Lembah Baliem, Tanah Papua, untuk memuji dan bersyukur atas segala nikmat karunia yang menjadi pemberian Tuhan di tanah ini.

Oleh karena itu, implementasi dari rasa syukur (menyaksikan keindahan turunnya pelangi dari atas langit) beserta makna spiritual (nikmat keindahan dan kekayaan alam yang dimiliki oleh Lembah Baliem, Tanah Papua) harus diwujudkan kedalam bentuk (sikap, perilaku, tindakan, cara berpikir) dalam mengelola sumber kekayaan alam yang dititipkan kepada rakyat dan bangsa Papua, untuk dikelola melalui praktek pemerintahan yang baik, penguasaan aset strategis yang mempertimbangkan keselamatan ekologi, dan terpeliharanya cadangan sumber daya bagi kepentingan generasi di masa mendatang.

Bertugas sebagai kepala daerah (gubernur dan bupati) yang memiliki kewenangan otoritatif (perencanaan, eksekusi, kebijakan dan fiskal), dapat menetapkan kebijakan eksekusi yang berdampak sangat luas terhadap ekosistem lingkungan hidup di Tanah Papua, harus dilaksanakan dalam kerangka "menjaga dan merawat" keindahan titipan Tuhan di tanah ini. Agar seluruh generasi di masa mendatang, dapat terus merasakan, hadirnya kesempurnaan penciptaan dan karunia Tuhan, yang telah diberikan kepada Rakyat Orang Asli Papua (OAP) di Lembah Baliem, di atas tanahnya yang diberkati dan diurapi.

Pelangi yang tampil di langit Kota Jayawijaya pada siang hari itu, merupakan simbol dari transisi alam yang memberikan pertanda, bahwa alam disekitar kita ini hidup, memiliki nyawa (roh) dan ikut mengawasi kesibukan manusia pada urusan duniawi kami.  

Alam juga mampu menampung miliaran penduduk bumi di seluruh dunia, dan kehadirannya merupakan bagian dari kekuasaan Tuhan atas penciptaan-Nya Yang Maha Sempurna.

Wa Wa, Jo Suba, Matur Muwun, Horas, Ya’ahowu

Postingan populer dari blog ini

Langkah Gemilang Wakil Ketua DPRK Gayo Lues Fahmi Sahab

Kepala BHPP DPP Partai Demokrat Dr. Muhajir: Kami Wajib Memiliki Loyalitas Tanpa Batas

Dr. H. Nanang Samodra, Anggota DPR-RI 4 Periode yang Tenang dan Penuh Data