Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2023

Masa Jabatan Kades 9 Tahun; Tiga Periode, Tidak Masuk Akal

Gambar
Ada hal menarik dinyatakan Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat Andi A. Mallarangeng menyikapi tuntutan sekelompok kepala desa. Pernyataan tersebut disampaikan Andi Mallarangeng melalui channel YouTube-nya dan diberi judul "Tidak Masuk Akal! Kepala Desa Menuntut Perpanjang Masa Jabatan Menjadi 9 Tahun". Doktor politik lulusan Northern Illinois University (NIU) AS tersebut mengatakan, di awal tahun 2023, ada berita lucu dan aneh yang mencuat yakni tuntutan sekelompok kepala desa (kades) saat menggeruduk DPR. Sekelompok kades tersebut meminta perpanjangan masa jabatan selama 9 tahun dan boleh tiga periode. Aneh dan lucu ketika orang ramai bicara menolak perpanjangan masa jabatan, menolak tiga periode presiden, tiba-tiba sekelompok kades meminta perpanjangan masa jabatan. Ada pepatah bilang guru kencing berdiri, murid kencing berlari. Sebuah pepatah yang intinya menyatakan, jika seorang panutan melakukan hal tak pantas maka orang banyak akan melakukan hal yang lebih tidak p

UU KUHP adalah Momentum Perubahan Hukum secara Mendasar

Gambar
Kolom Sartono Hutomo (Anggota DPR-RI; Kepala Departemen Perekonomian Nasional DPP Partai Demokrat) Undang-Undang Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (UU KUHP) telah disahkan lewat Rapat Paripurna DPR-RI, 6 Desember 2022.    Pengesahan UU KUHP jadi UU di satu sisi harus dijadikan momentum perubahan di sektor hukum secara mendasar. Sebab, wajah hukum selama ini, dalam tataran praktis, bertolak belakang dengan jati diri dan nilai luhur bangsa ini. KUHP lama bagaimanapun adalah produk era kolonial Belanda. Potret hukum kita selama ini buram dan penuh nuansa intimidasi yang dipertontonkan aparat penegak hukum.   Menyikapi hal tersebut, pelaksanaan KUHP baru ini harus dibarengi perubahan mental penegak hukum agar wajah hukum kita makin cerah ke depannya. Tanpa dibarengi perubahan mental tersebut, KUHP baru hanya akan jadi aturan tanpa wibawa. Perubahan mental penegak hukum urgen dilakukan agar hukum berjalan dengan nilai-nilai luhur bangsa ini. Selain itu, adanya KUHP baru harus membuat para pe

Politisi Harus Memiliki Loyalitas dan Integritas

Gambar
Sartono Hutomo, S.E., M.M. (Anggota DPR-RI; Kepala Departemen Perekonomian Nasional DPP Partai Demokrat) Sartono Hutomo tidak pernah bercita-cita menjadi politisi. Sejak tahun 1983, ia bergerak di industri pariwisata. Hanya, takdir membuatnya terjun total di dunia politik. Semua bermula ketika sosok yang sangat dikaguminya Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menggagas dan mendirikan Partai Demokrat. Kekaguman yang membuat Sartono Hutomo tanpa ragu bergabung bersama Partai Demokrat. Bagi Sartono Hutomo, integritas dan menjaga loyalitas adalah syarat utama bagi politisi. Sartono Hutomo dilahirkan di Pacitan, Jawa Timur, 12 Agustus 1963. Kabupaten berjulukan "Seribu Satu Gua" itu juga tempat kelahiran satu putra terbaik bangsa: Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Sosok yang menjadi panutan sekaligus sangat dikagumi Sartono Hutomo. Sartono Hutomo mengawali pendidikan dasar dan menengah di Pacitan. Selanjutnya ia mendapat gelar S-1 di bidang manajemen ekonomi dan S-2 bi

Srikandi Demokrat Pembina UMKM

Gambar
Lasmi Indaryani, S.E., S.T. (Anggota DPR-RI; Wakil Bendahara Umum Partai Demokrat Periode 2020-2025 ) Lasmi Indaryani SE ST lahir pada tanggal 23 April 1983 di Banjarnegara. Putri sulung dari mantan Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono dan Ibu Marwi ini bersuamikan I Putu Doddy. Sedangkan sang adik bernama dr. Amalia Desiana. Adapun sang kakek yaitu Soegeng Boedhiarto adalah veteran pejuang kemerdekaan RI yang juga turut membentuk Corps Polisi Militer Djawa (CPMD) cikal Bakal CPM. Masa sekolah Lasmi diisi dengan aktif di berbagai organisasi sekolah seperti OSIS, PMR dan Perguruan Silat Merpati Putih. Adapun masa kuliahnya diselingi dengan kesibukannya merintis beberapa bisnis UMKM. Setelah lulus kuliah, Lasmi pun mulai diberi kepercayaan untuk ikut mengelola bisnis keluarga. Menjadi Whisteblower Mafia Bola Di sela mengurus keluarga dan bisnis, waktu luang Lasmi digunakan untuk aktif di berbagai kegiatan sosial dan olahraga. Utamanya di sepakbola. Pada tahun 2017 Lasmi didapuk menja

Mengabdi untuk Bangsa dan Negara bersama Demokrat

Gambar
Agust Jovan Latuconsina., M.Si.(Han)., M.A. (Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrat Periode 2020-2025) Agust Jovan Latuconsina lahir di Yogyakarta, 11 Agustus 1979. Alumnus SMA Taruna Nusantara (1997) ini kemudian melanjutkan ke Akademi Militer (2000). Kurang lebih 19 tahun Jovan mengabdikan dirinya di TNI untuk menegakkan kedaulatan negara, mempertahankan keutuhan wilayah, dan melindungi keselamatan bangsa. Sebagaimana perwira lulusan Akmil Korps Infanteri pada umumnya, Jovan juga menjalani jabatan-jabatan di satuan tempur sebagaimana yang lainnya. Kariernya berawal sebagai Komandan Pleton, Perwira Seksi Operasi dan Komandan Kompi Senapan B di Yonif 132/Bima Sakti Kodam I/Bukit Barisan (2002-2010). Selanjutnya ia juga pernah menjabat sebagai Kepala Seksi Material Satuan, Pusat Kesenjataan Infanteri (2012-2013), dan Kepala Bagian Perencanaan Pendidikan Akmil (2015-2016). Di luar dari jabatan-jabatan tersebut, karier militer Jovan terbilang cukup cemerlang diantara kawan-kawan se

Sosok Pejuang Hukum dan HAM

Gambar
Dr. Didik Mukrianto, S.H., M.H. (Anggota DPR-RI; Kepala Departemen Hukum dan HAM DPP Partai Demokrat) Didik Mukrianto lahir di Magetan, Jawa Timur, 21 Juni 1974. Cak Didik begitu dirinya akrab disapa, lahir dari keluarga petani yang semasa kecilnya serba kekurangan, baik akses ekonomi, informasi, pendidikan dan akses lainnya. Akibat kehidupan yang jauh dari kata berkecukupan, Cak Didik kecil yang bersekolah di SDN Janggan pernah merasakan bersekolah tanpa mengenakan alas kaki. Berjalan kaki melintasi sawah dan ladang ketika menginjak bangku SMP di Pancol. Juga membantu orang tua ke sawah serta mencari rumput sepulang sekolah pada saat duduk di bangku SMA. Begitulah perjalanan hidupnya di Kabupaten Magetan. Selepas SMA, Cak Didik tak bisa langsung menikmati bangku kuliah. Keterbatasan ekonomi memaksa Cak Didik untuk memendam hasratnya. Sembari menunggu kakak perempuannya selesai kuliah, Cak Didik pun membantu orang tuanya bertani. Berkat buah kesabaran dan tekad yang kuat, pada tahun 19

SBY, Bapak dan Guru Politik Saya

Gambar
H. Ossy Dermawan, BS, MSc. (Wakil Sekjen Partai Demokrat) Ossy Dermawan merupakan salah satu Wakil Sekjen Partai Demokrat yang memiliki latar belakang militer. Sebelum terjun ke dunia politik, dia sempat menjalankan pengabdian sebagai prajurit TNI. Setelah menamatkan pendidikan di SMAN 8 Jakarta, pria berdarah Minang yang berasal dari Bukittinggi ini mendapat beasiswa dari TNI dan berkesempatan untuk menyambung pendidikan di.Norwich University, Military College of Vermont, akademi militer swasta tertua di Amerika Serikat. Ossy berhasil menjadi lulusan terbaik dengan nilai GPA hampir 4.0. Dalam sejarah Norwich University yang berdiri sejak tahun 1819, dia menjadi orang luar negeri pertama yang mampu menjadi lulusan terbaik di sekolah militer tersebut pada tahun 2000.  Dalam pidato kelulusannya di Norwich University, Ossy menjelaskan, menjadi pelajar rantau di negeri Paman Sam pada rentang tahun itu bukanlah hal yang mudah. Ossy menyebut, saat itu sempat mengalami tekanan sosial-politik,